twisted mind.



Abil, si alter ego.

Tuesday, September 16, 2014

18

2014. 

Aku kembali semua ke laman usang, yang mana mungkin manusia masih pandang. 
Aku patah hati.

Iya, patah hati. 

"Ah sudah lupakan saja, cari cinta yang baru,"
Tak semudah itu. 

Cinta yang aku skopkan di sini bukan hanya cinta pada sang makhluk-Nya, tapi cinta yang hakiki. Cinta pada diri, pada Tuhan.

"Apa kau lupa pada-Nya?"
Kelakar. Baru sekarang kau ambil peduli?
Bukan. Mana mungkin aku lupa pada Si Pencipta, Sang Pemula Segala, Sang Pemberi.
Cuma aku alpa, hinggakan Dia mungkin rindu pada makhluk-Nya yang satu ini.

Lantas Dia berikan aku satu peristiwa, yang membuat aku hening seketika. Usai sujud aku rebah di atas bumi-Nya. Tersungkur. 
Ya Tuhan, Engkau berfirman bahawa duka yang Engkau berikan pada makhluk-Mu itu setaraf dengan apa yang dia mampu menahan, maka aku reda. Aku reda, seandainya itu yang bisa membuatkan makhluk-Mu yang hina ini kembali ke jalan yang sepatutnya.

Rintis hujan seolah mengerti, sang hamba-Mu yang satu ini sedang menangisi silam-Nya yang berlohong.

"Kau masih belasan tahun tapi engkau mendabik berkata seolah engkau yang paling lama harungi hidup,"
Apa dosa aku sama dosa kamu bisa kau baca senarainya? Bisa kau spesifikkan berapa berat timbangan aku dan timbangan mu? 

Kita ini hanya Khalifah. Yang makin buta.