Yang aku dampingi
Waima di kala sepi aku masih mencari
Masih ternanti-nanti
Bait kata kamu yang menenangkan
Yang bikin aku ketagihan
Bagai aroma kopi melinggari
Buat kamu
Yang aku tercari-cari di kala dinihari
Yang gemar bikin aku resah di kala tiada khabar
Bisa getari jiwa dengan hanya suara
Buat engkau
Yang tidak betah menyeri hari-hari aku dengan material duniawi
Tapi masih saja buat aku rasa syukur dengan sekadar secawan kopi
Atau sepinggan makanan
Atau satu cebisan minda yang kamu punya
Atau setiap saat yang kita sudah kongsi
Untuk kau
Yang sering aku bicara soal secarik minda aku
Yang berat sekali mahu aku kongsi bersama persona lain
Yang lekas tidak goyah jika aku tidak yakin
Yang masih beriktikad dengan si tipikal ini
Meski aku terkadang pesimis soal diri
Terima kasih.